Senin, 06 Agustus 2012

Sejarah Tahun Hijriyah >> ibnu audah

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS :At Taubah(9): 36).
 “Mereka bertanya kepada engkau tentang hilal. Katakanlah hilal itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (tanda pelaksanaan) haji” (Al-Baqarah : 189)

Tujuh belas tahun setelah Hijrah bertepatan dengan tahun 638 Masehi, Khalifah (Presiden) Umar Bin Khathab mendapat surat dari salah seorang gubernurnya yaitu Abu Musa Al-Asy'arie. Dalam surat tersebut Gubernur Abu  Musa mengeluhkan banyaknya surat surat dari Khalifah tanpa tahun, yang ada; hanya tanggal, hari dan bulan.  

Bangsa Arab memang pada saat itu tidak mengenal "tahun" dalan bentuk bilangan angka. Bangsa Arab mengenal tahun berdasar topik besar pada tahun itu (topic of the year). Makanya tahun kelahiran Muhammad Bin Abdillah di sebut Tahun Gajah, merujuk pada peristiwa besar penyerbuan tentara bergajah ke Baitullah.

Khalifah Umar Bin Khathab kemudian memimpin musyawarah dengan para sahabat seperti Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Abdurrahman Bin Auf, Sa'ad Bin Abi Waqash, Zubair Bin Awwam, dan Thalhah Bin Ubaidillah.

Semua sepakat untuk mulai menomori tahun, namun berbeda dalam menentukan awalnya dari mana?. 
  • Ada yang menginginkan agar penanggalannya seperti penanggalan raja-raja Persia, setiap kali dari mereka yang meninggal maka mereka menentukan penanggalan lagi dari penguasa setelahnya.
  • Ada pula yang mengusulkan, ”Buatlah penanggalan seperti penanggalan Romawi dari zaman Askandar bin Pilips al Maqduniy.”
  • Ada yang mengatakan, ”Buatlah penanggalan dari hari kelahiran Rasulullah saw.”
  • Ada yang mengatakan, ”..dari waktu diutusnya Nabi.” 
  • li bin Abi Thalib dan yang lainnya menyarankan agar penanggalan dimulai sejak waktu hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah dikarenakan hal itu lebih dikenal oleh setiap orang
Musyawarah akhirnya memutuskan momen awal penanggalan tahun hijriyyah adalah dimulai dari momen Hijrahnya Rasul. Momen Hijrah ini adalah berbaliknya kondisi umat Islam dari kondisi "dho'fan" (lemah) menjadi 'Quwwatan" (Kuat), seperti yang ditegaskan oleh Allah Ta'ala didalam QS Al-Anfal (8) ayat 26.

Sejak itulah penanggalan resmi yang berlaku pada Negara Islam adalah kalender Hijriyyah, merujuk pada momen Hijrahnya Nabi Muhammad SAW.

Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
 
 ***** Rujukan ******

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyah
2. http://nulisonline.wordpress.com/2009/12/19/sejarah-penanggalan-hijriah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar