Selasa, 07 Agustus 2012

Rasul Pembebas Rakyat Tertindas >> ibnu audah

“Kaum Musa berkata: "Kami Telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), Maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu” (QS Al-A’raf (7) ayat 129)


Bani Israel dihisap darahnya dan diperas keringatnya tanpa penghargaan kemanusiaan dari Penguasa TIRANIK (THAGUTH) FIR'AUN. Qur'an menyebutkan bahwa Fir'aun telah bertindak amat dzalim dan bengis, menjadikan Bani Israel berpecah belah dan bahkan sampai menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka (QS 28/ 4)

Keadaan itu berlangsung terus, hingga Allah SWT memberikan KARUNIA-NYA kepada kaum Mustadzafien (tertindas) dengan mengutus Musa AS sebagai Imam (Pemimpin) rakyat tertindas agar terbebas dari segala bentuk penindasan manusia oleh manusia (QS 28/5)


Bangkit Pemuda Musa yang tercerahkan oleh hikmah dan ilmu (QS 28 / 14) yang tampil menonjok kekuasaan Fir'aun yang terkenal kuat. Walau demikian Musa muda mesti keluar Mesir (28/20-21) karena buron (28/ 18-19) ketika membantu seorang pemuda Bani Israel (samiri) dari kelaliman aparat kerajaan Fir'aun (Fatun) (QS 28 / 15).

Musa pergi (kabur) ke Madyan dan berguru kepada Nabi Syuaib selama 10 tahun (28/20-28). Setelah itu Musa comeback ke Mesir dengan satu misi "Membebaskan bani Israel dari penjajahan Fir'aun" dengan mengibarkan panji TAUHID(28/29-32). Musa dibekali Allah dengan wahyu / Huda (QS 28/37) dan juga Sulthan (kekuasaan) (QS 28/35) .


 Ancaman untuk mengkerangkeng kebebasan berdakwah. Agar Musa AS tidak menyebarkan ide-ide perubahan dan perlawanan terhadap PENJAJAH FIR'AUN. Ancaman / teror penguasa karena tidak sanggup melawan wacana perubahan yang di usung oleh Musa As dan Harun AS.

Musa As juga harus menghadapi Tukang Sihir, yang kala itu adalah para penasehat kerajaan. Musa AS mengalahkan mereka dengan mukjizat (QS 26/32-51). 

Kekalahan tukang sihir Fir'aun tidak menyebabkan ia Taslim (takluk) kepada Musa AS. Sebaliknya Fir'aun menebar teror lebih serius untuk memotong tangan dan kaki siapapun yang mengikuti Musa AS tanpa izin (legalitas) darinya (QS 26/50).


Bayi laki-laki kali ini adalah istilah bagi segala potensi perlawanan, karena di ayat berikutnya (QS 7/128), dikisahkan seorang laki-laki dewasa yang menyembunyikan keimanannya terus berdakwah sir di Mesir. Menyembunyikan keimanannya karena takut ancaman bunuh walaupun secara biologis ia bukan "bayi". 

dalam kisah lainnya justru yang dieksekusi oleh Fir'aun adalah st Masitoh. Seorang Wanita Dewasa yang bekerja di istana Fir'aun. Siti masitoh di hukum mati oleh Fir'aun karena jati dirinyua sebagai pengikut musa terbongkar. Bagi Fir'aun, "Masitoh" adalah "bayi laki laki" karena berpotensi melawan. 


Ancaman / teror negara kepada Musa AS (40/26),  malah dibalas Musa dengan memproklamirkan kerajaan (negara) Islam secara terang-terangan (dakwah jahr)(QS 40/29).
Dengan kekuasaannya, Fir'aun mengendalikan opini publik dengan melakukan pembunuhan karakter Musa AS (QS Zukhruf 51-54). Musa di propagandakan sebagai orang gila, pemecah belah bangsa, perusak, pemberontak, sesat, teroris, miskin, haus kekuasaan dan lain-lain.

Menghadapi itu, Musa As tetap istiqomah dan terus berdakwah sebagai anti propaganda penguasa. Dan Musa juga berdo'a: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, Ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan {manusia} dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat seksaan yang pedih." 89~ Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sesekali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui." { Yunus : 88 sehingga 89 }


Allah kemudian menimpakan berbagai bencana sebagai adzab. Kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan Mesir mengalami krisis pangan (QS 7/131). Sementara itu, Media Masa penguasa terus mempropagandakan bahwa kesialan ini karena ulah Nabi Musa dan para pengikutnya (QS 7/132-133). Para pengikut Risalah ditangkap sebagai tersangka teroris. 

 Sampai Allah mengadzab mereka dengan taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas  (QS 7/134). Akhirnya mereka mati kutu dan membuat deal politik untuk membebaskan Musa dan pengikutnya dari kerangkeng penjara dan membiarkan Musa AS dan para pengikutnya pergi asal Musa ikut membantu menyelesaikan krisis nasional dan berdo'a kepada Allah agar dihilangkannya adzab (QS 7/134-135)

 Maka mulailah Nabiyullah Musa dan para pengikutnya hijrah menuju PALESTINA. Ternyata Fir'aun memang PEMBOHONG. Bukannya Musa As dan pengikutnya dibiarkan pergi tetapi diburu dengan mengerahkan angkatan perang dengan jumlah besar. sampai Musa As tertahan dalam pelariannya ditepi laut merah. 

 Berkatalah salah seorang dari sahabat Nabi Musa, bernama Yusha' bin Nun: "Wahai Musa, ke mana kami harus pergi?" Musuh berada di belakang kami sedang mengejar dan laut berada di depan kami yang tidak dapat dilintasi tanpa sampan. Apa yang harus kami perbuat untuk menyelamatkan diri dari kejaran Fir'aun dan kaumnya?"

Nabi Musa menjawab: "Janganlah kamu khuatir dan cemas, perjalanan kami telah diperintahkan oleh Allah kepadaku, dan Dialah yang akan memberi jalan keluar serta menyelamatkan kami dari cengkaman musuh yang zalim itu."

Situasi benar benar mencekam penuh ketakutan, sebagian dari pengikut Musa AS yang takut mati membelot dan mendukung Fir'aun.  Disinilah KEIMANAN benar benar diuji. Disini FURQAN benar benar JAHR (nyata).

Mulailah angkatan perang kerajaan Fir'aun menyerbu Pasukan Musa AS. 

Mukjizat, pertolongan Allah turun. Laut terbelah dua menjadi jalan bagi pasukan Musa AS untuk menyebrang ketepian pantai disebrangnya. Fir'aun memerintahkan pasukannya terus menyerbu dan memburu pasukan Musa AS dengan melintasi laut yang telah terbelah. Tetapi saat pasukan Musa berhasil sampai ke tepian pantai sebrangnya dan ketika Fir'aun dan tentaranya ada ditengah jalan tersebut, maka laut menyatu kembali dan Fir'aun beserta seluruh kroni dan tentaranya habis mampus tenggelam (QS 20/77-79, 26/ 60-68, 10/90-92). TERBEBASLAH BANI ISRAEL dri Cengkraman penjajahan Kerajaan Fir'aun. 

-  -   -   -   -   -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar