“Kaum Musa berkata: "Kami Telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), Maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu” (QS Al-A’raf (7) ayat 129)
Bani Israel pada masa Ramses II (Fir'aun) benar-benar hidup dibawah penjajahan dan pemerasan. Kemiskinan, kebodohan, ketidak amanan, kelaparan dan pembunuhan menjadi berita sehari-hari yang menarik para jurnalis.
Bani
Israel dihisap darahnya dan diperas keringatnya tanpa penghargaan
kemanusiaan dari Penguasa TIRANIK (THAGUTH) FIR'AUN. Qur'an menyebutkan
bahwa Fir'aun telah bertindak amat dzalim dan bengis, menjadikan Bani
Israel berpecah belah dan bahkan sampai menyembelih anak laki-laki
mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka (QS 28/ 4)
Keadaan
itu berlangsung terus, hingga Allah SWT memberikan KARUNIA-NYA kepada
kaum Mustadzafien (tertindas) dengan mengutus Musa AS sebagai Imam
(Pemimpin) rakyat tertindas agar terbebas dari segala bentuk penindasan
manusia oleh manusia (QS 28/5)
Bangkit
Pemuda Musa yang tercerahkan oleh hikmah dan ilmu (QS 28 / 14) yang
tampil menonjok kekuasaan Fir'aun yang terkenal kuat. Walau demikian
Musa muda mesti keluar Mesir (28/20-21) karena buron (28/ 18-19) ketika
membantu seorang pemuda Bani Israel (samiri) dari kelaliman aparat
kerajaan Fir'aun (Fatun) (QS 28 / 15).
Musa
pergi (kabur) ke Madyan dan berguru kepada Nabi Syuaib selama 10 tahun
(28/20-28). Setelah itu Musa comeback ke Mesir dengan satu misi
"Membebaskan bani Israel dari penjajahan Fir'aun" dengan mengibarkan
panji TAUHID(28/29-32). Musa dibekali Allah dengan wahyu / Huda (QS
28/37) dan juga Sulthan (kekuasaan) (QS 28/35) .
Ancaman
untuk mengkerangkeng kebebasan berdakwah. Agar Musa AS tidak
menyebarkan ide-ide perubahan dan perlawanan terhadap PENJAJAH FIR'AUN.
Ancaman / teror penguasa karena tidak sanggup melawan wacana perubahan
yang di usung oleh Musa As dan Harun AS.
Musa
As juga harus menghadapi Tukang Sihir, yang kala itu adalah para
penasehat kerajaan. Musa AS mengalahkan mereka dengan mukjizat (QS
26/32-51).
Kekalahan
tukang sihir Fir'aun tidak menyebabkan ia Taslim (takluk) kepada Musa
AS. Sebaliknya Fir'aun menebar teror lebih serius untuk memotong tangan
dan kaki siapapun yang mengikuti Musa AS tanpa izin (legalitas) darinya
(QS 26/50).
Bayi
laki-laki kali ini adalah istilah bagi segala potensi perlawanan,
karena di ayat berikutnya (QS 7/128), dikisahkan seorang laki-laki
dewasa yang menyembunyikan keimanannya terus berdakwah sir di Mesir.
Menyembunyikan keimanannya karena takut ancaman bunuh walaupun secara
biologis ia bukan "bayi".
dalam
kisah lainnya justru yang dieksekusi oleh Fir'aun adalah st Masitoh.
Seorang Wanita Dewasa yang bekerja di istana Fir'aun. Siti masitoh di
hukum mati oleh Fir'aun karena jati dirinyua sebagai pengikut musa
terbongkar. Bagi Fir'aun, "Masitoh" adalah "bayi laki laki" karena
berpotensi melawan.
Ancaman
/ teror negara kepada Musa AS (40/26), malah dibalas Musa dengan
memproklamirkan kerajaan (negara) Islam secara terang-terangan (dakwah
jahr)(QS 40/29).
Dengan
kekuasaannya, Fir'aun mengendalikan opini publik dengan melakukan
pembunuhan karakter Musa AS (QS Zukhruf 51-54). Musa di propagandakan
sebagai orang gila, pemecah belah bangsa, perusak, pemberontak, sesat,
teroris, miskin, haus kekuasaan dan lain-lain.
Menghadapi itu, Musa As tetap istiqomah dan terus berdakwah sebagai anti propaganda penguasa. Dan Musa juga berdo'a: "Ya
Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan
pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan
dunia, Ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan {manusia} dari jalan
Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah
hati mereka maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat seksaan
yang pedih." 89~ Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan
permohonan kamu berdua sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang
lurus dan janganlah sesekali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak
mengetahui." { Yunus : 88 sehingga 89 }
Allah
kemudian menimpakan berbagai bencana sebagai adzab. Kemarau yang
berkepanjangan yang menyebabkan Mesir mengalami krisis pangan (QS
7/131). Sementara itu, Media Masa penguasa terus mempropagandakan bahwa
kesialan ini karena ulah Nabi Musa dan para pengikutnya (QS 7/132-133).
Para pengikut Risalah ditangkap sebagai tersangka teroris.
Sampai Allah mengadzab mereka dengan taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas (QS 7/134). Akhirnya
mereka mati kutu dan membuat deal politik untuk membebaskan Musa dan
pengikutnya dari kerangkeng penjara dan membiarkan Musa AS dan para
pengikutnya pergi asal Musa ikut membantu menyelesaikan krisis nasional
dan berdo'a kepada Allah agar dihilangkannya adzab (QS 7/134-135)
Maka
mulailah Nabiyullah Musa dan para pengikutnya hijrah menuju PALESTINA.
Ternyata Fir'aun memang PEMBOHONG. Bukannya Musa As dan pengikutnya
dibiarkan pergi tetapi diburu dengan mengerahkan angkatan perang dengan
jumlah besar. sampai Musa As tertahan dalam pelariannya ditepi laut
merah.
Berkatalah
salah seorang dari sahabat Nabi Musa, bernama Yusha' bin Nun: "Wahai
Musa, ke mana kami harus pergi?" Musuh berada di belakang kami sedang
mengejar dan laut berada di depan kami yang tidak dapat dilintasi tanpa
sampan. Apa yang harus kami perbuat untuk menyelamatkan diri dari
kejaran Fir'aun dan kaumnya?"
Nabi Musa menjawab: "Janganlah kamu khuatir dan cemas, perjalanan kami telah diperintahkan oleh Allah kepadaku, dan Dialah yang akan memberi jalan keluar serta menyelamatkan kami dari cengkaman musuh yang zalim itu."
Nabi Musa menjawab: "Janganlah kamu khuatir dan cemas, perjalanan kami telah diperintahkan oleh Allah kepadaku, dan Dialah yang akan memberi jalan keluar serta menyelamatkan kami dari cengkaman musuh yang zalim itu."
Situasi
benar benar mencekam penuh ketakutan, sebagian dari pengikut Musa AS
yang takut mati membelot dan mendukung Fir'aun. Disinilah KEIMANAN
benar benar diuji. Disini FURQAN benar benar JAHR (nyata).
Mukjizat, pertolongan Allah turun. Laut terbelah dua menjadi jalan bagi pasukan Musa AS untuk menyebrang ketepian pantai disebrangnya. Fir'aun memerintahkan pasukannya terus menyerbu dan memburu pasukan Musa AS dengan melintasi laut yang telah terbelah. Tetapi saat pasukan Musa berhasil sampai ke tepian pantai sebrangnya dan ketika Fir'aun dan tentaranya ada ditengah jalan tersebut, maka laut menyatu kembali dan Fir'aun beserta seluruh kroni dan tentaranya habis mampus tenggelam (QS 20/77-79, 26/ 60-68, 10/90-92). TERBEBASLAH BANI ISRAEL dri Cengkraman penjajahan Kerajaan Fir'aun.
- - - - - -
Sungguh Rasul diutus untuk membebaskan manusia dari penguasa dan masyarakat yang dzalim (29/31, 28/58-59, 17/16) dan sungguh masyarakat terus menerus ada dalam ketertindasan (didzalimi) jika tidak mau menerima dakwah Tauhid yang digemakan para Rasul (4/76). Disinilah tujuan Allah mengutus Rasul sebagai RAHMATAN LIL AALAMIN (QS 21/107)
****
wassalaam
~ ibnu audah
****
wassalaam
~ ibnu audah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar